Bluetooth merupakan sebuah teknologi komunikasi nirkabel yang memungkinkan perangkat seperti smartphone, komputer, dan berbagai periferal untuk bertukar data atau suara secara nirkabel dalam jarak yang relatif dekat. Teknologi ini terbagi menjadi dua varian utama: Bluetooth Klasik dan Bluetooth Low Energy (BLE).

Mengenal Bluetooth Low Energy (BLE)

Diperkenalkan pertama kali sebagai bagian dari jaringan area pribadi (PAN), BLE dirancang untuk memfasilitasi koneksi nirkabel antar perangkat yang berada dalam jarak dekat. Pada tahun 2017, Bluetooth Special Interest Group (SIG) meluncurkan spesifikasi Bluetooth Mesh yang berbasis pada BLE, memungkinkan kecepatan data hingga 2 Mbps. Keunggulan BLE terletak pada konsumsi daya yang sangat rendah saat perangkat berada dalam mode tidur, sebuah fitur yang tidak dimiliki oleh Zigbee.

BLE juga mendapatkan dukungan luas dari berbagai sistem operasi, termasuk Android, iOS, Windows 8/10, dan OS X, memperluas aplikasinya dalam berbagai konteks digital.

Apa Itu Zigbee?

Zigbee adalah protokol komunikasi yang menggunakan standar global terbuka untuk teknologi nirkabel, mengandalkan sinyal radio berdaya rendah untuk menciptakan jaringan area pribadi. Berbeda dengan BLE, Zigbee dioperasikan dalam jaringan mesh, di mana data dari node sensor dikirimkan ke gateway dalam model topologi mesh.

Meskipun memiliki aplikasi yang luas, Zigbee seringkali tidak ideal untuk aplikasi IoT industri karena struktur mesh-nya yang cenderung menimbulkan latensi tinggi dan kemacetan jaringan, terutama dalam skenario dengan node yang banyak dan padat.

Perbandingan Bluetooth Low Energy dan Zigbee

Dalam konteks kecepatan data, Bluetooth Klasik dapat mencapai hingga 3 Mbps, sementara BLE mencapai hingga 2 Mbps. Sementara itu, Zigbee, meski memiliki kegunaan luas, sering kali kalah efisien dalam aplikasi yang membutuhkan waktu respons cepat dan rendah latensi karena desain jaringannya.

Dalam pemilihan teknologi untuk proyek IoT atau keperluan nirkabel lainnya, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak operasional, kebutuhan daya, dan kompatibilitas perangkat. BLE menawarkan solusi yang efisien dan hemat energi, sementara Zigbee cocok untuk aplikasi yang dapat mengatasi potensi hambatan latensi dan kompleksitas jaringan.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang kedua teknologi ini, pengguna dan pengembang dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan kebutuhan spesifik proyek atau produk mereka.